"Bertemu dengan seseorang bukanlah sebuah kebetulan... Karena mungkin Allah punya sebuah rencana dibalik pertemuan itu."
-RA-
Siapa yang menyangka? Dari sekian
banyak orang di dunia ini hanya beberapa orang saja yang kau temui. Siapa juga
yang menyangka? Dari sekian banyak orang yang kau temui hanya beberapa orang
saja yang berarti bagimu.
Setiap hal yang ada di dunia ini
telah diatur dengan sedemikian mungkin. Semuanya sudahlah sempuna. Jika kalian
ingin mencari sebuah ketidaksempurnaan dari apa yang diciptakan-Nya, mungkin
kalian telah menghabiskan waktu dengan percuma. Lalu, pernahkah kalian
membayangkan bahwa Allah pun mengatur pertemuan kita dengan seseorang. Bahkan
untuk hal sekecil itupun Allah sudah menyiapkan dan mengaturnya. Dan pernahkah
kalian memikirkan mengapa Allah mempetemukan kita dengan dia atau mereka?
Percayalah, bahwa Allah mungkin saja punya rencana di setiap pertemuan itu.
Sahabat YeaRT, sekarang saya akan bercerita sedikit tentang sejarah dari YeaRT –mungkin tidak sedikit hehe. Dan perlu dicatat bahwa YeaRT pun ada karena adanya sebuah pertemuan. Semuanya bermula saat kelas satu SMA. Tia dan aku sekelas, namun belum terlalu akrab seperti sekarang. Kami lebih banyak berinteraksi di dua organisasi yang sama yaitu di CMA –rohis SMA ku dulu- dan juga OSIS. Selain itu, aku dan dia juga mempunyai hobi yang sama yaitu membuat lirik lagu dan juga membuat puisi (serta hobi-hobi lain yang tidak bisa disebutkan).
Masa galau SMA...
Waktu SMA aku juga sering merasa
kesepian karena aku merasa ga ada yang bisa jadi sahabat aku. Walaupun
sebenarnya ada, tapi dia laki-laki jadi ngerasa ga enak aja
dalam hal curhat, dan lainnya. Dan aku pun mulai memikirkan arti persahabatan
itu apa sebenarnya. Pada akhirnya aku menemukan arti itu. Arti bagi diriku
sendiri. Aku ingin persahabatan yang abadi. Dan seperti apakah itu? Itu adalah
seperti persahabatan yang di contohkan Rasulullah SAW. Selalu mengingatkan
dalam kebaikan, karena itu sebaik-baiknya teman. Selalu mengingatkan pada
Allah. Mungkin bisa dibilang bersahabat karena Allah. Hmm.. Rasanya lega sekali
memegang prinsip persahabatan seperti itu hingga sekarang. Toh, yang mempertemukan
kita dengan sahabat itu kan Allah. Singkat cerita, aku pun menjelaskan
pada Tia soal ini. Ya dari situlah persahabatan kita –yang sebenarnya- dimulai.
Dengan niat karena Allah. Kita cuma berharap dari persahabatan inilah kita bisa
mencapai Ridha-Nya dan berkumpul kembali di Jannah. Hmm kira-kira itu kelas dua
SMA...
Mimpi... Apa itu?
Dulu, aku adalah anak yang sangat
labil dengan cita-cita. Ya aku gatau cita-cita aku apa. Tetapi sekolahku dan
CMA telah mengajarkanku sesuatu yang berharga, yaitu bagaimana kita hidup
dengan tujuan dan mimpi-mimpi. Mimpi disini bukan mimpi saat kita tidur
melainkan mimpi yang berarti cita-cita. Aku lupa bagaimana kejadiannya saat itu,
yang jelas aku dan Tia merencanakan untuk membuat target-target mimpi. Dan entah
darimana tiba-tiba kami ingin membuat sebuah perusahaan bersama, awalnya toko
Roti, dan kami memberi nama perusahaan itu YeaRT. Tapi, karena sesuatu hal kami
pun mengubah YeaRT bukan hanya toko roti saja, tetapi toko inspirasi. Dari
kelas dua, kami pun sudah membuat rancangan dan rencana-rencana untuk YeaRT
nanti. Dan tahukah kalian? Ga tau ya? Hmm... Darisanalah aku merasa bahwa aku
punya sebuah cita-cita. YeaRT, ya itu cita-citaku dan cita-cita kami.
Harapan...
Sekarang aku hanya bisa berharap.
Berharap dari semua persahabatan yang
kupunya akan membawaku ke hal yang baik dan semakin mendekatkanku
dengan-Nya. Selain itu, aku pun berharap YeaRT akan ada dan memberi sejuta
manfaat bagi orang banyak. Sesuai dengan logonya, lucky clover. YeaRT berharap
akan membawa keberuntungan bagi setiap orang yang mengenalnya. Hanya harapan
sederhana bukan?
Baiklah sahabat YeaRT cukup sekian
nih curhatan dari Risa. Niat nulis ini sih karena lagi flashback juga dan kangen masa-masa SMA hehe. Tetap semangat
sahabat dan teruslah berkarya dan menginspirasi orang banyak.
Wassalam
Dari sebuah pertemuan dan cerita yang sederhana, aku menemukan banyak
keajaiban disana. Entah apa yang telah dilukiskan Tuhan dalam hidupku, yang
jelas aku sangat bersyukur karena aku bertemu dengannya, dan seandainya aku
diizinkan untuk melihat lukisan itu, aku yakin bahwa lukisan itu adalah
mahakarya yang indah.
-SAMMA-