Jumat, 27 Februari 2015

Sebuah Pertemuan...

Bismillah...
"Bertemu dengan seseorang bukanlah sebuah kebetulan... Karena mungkin Allah punya sebuah rencana dibalik pertemuan itu."
-RA-
Siapa yang menyangka? Dari sekian banyak orang di dunia ini hanya beberapa orang saja yang kau temui. Siapa juga yang menyangka? Dari sekian banyak orang yang kau temui hanya beberapa orang saja yang berarti bagimu.

Setiap hal yang ada di dunia ini telah diatur dengan sedemikian mungkin. Semuanya sudahlah sempuna. Jika kalian ingin mencari sebuah ketidaksempurnaan dari apa yang diciptakan-Nya, mungkin kalian telah menghabiskan waktu dengan percuma. Lalu, pernahkah kalian membayangkan bahwa Allah pun mengatur pertemuan kita dengan seseorang. Bahkan untuk hal sekecil itupun Allah sudah menyiapkan dan mengaturnya. Dan pernahkah kalian memikirkan mengapa Allah mempetemukan kita dengan dia atau mereka? Percayalah, bahwa Allah mungkin saja punya rencana di setiap pertemuan itu.

Sahabat YeaRT, sekarang saya akan bercerita sedikit tentang sejarah dari YeaRT –mungkin tidak sedikit hehe. Dan perlu dicatat bahwa YeaRT pun ada karena adanya sebuah pertemuan. Semuanya bermula saat kelas satu SMA. Tia dan aku sekelas, namun belum terlalu akrab seperti sekarang. Kami lebih banyak berinteraksi di dua organisasi yang sama yaitu di CMA –rohis SMA ku dulu- dan juga OSIS. Selain itu, aku dan dia juga mempunyai hobi yang sama yaitu membuat lirik lagu dan juga membuat puisi (serta hobi-hobi lain yang tidak bisa disebutkan).

Masa galau SMA...
Waktu SMA aku juga sering merasa kesepian karena aku merasa ga ada yang bisa jadi sahabat aku. Walaupun sebenarnya ada, tapi dia laki-laki jadi ngerasa ga enak aja dalam hal curhat, dan lainnya. Dan aku pun mulai memikirkan arti persahabatan itu apa sebenarnya. Pada akhirnya aku menemukan arti itu. Arti bagi diriku sendiri. Aku ingin persahabatan yang abadi. Dan seperti apakah itu? Itu adalah seperti persahabatan yang di contohkan Rasulullah SAW. Selalu mengingatkan dalam kebaikan, karena itu sebaik-baiknya teman. Selalu mengingatkan pada Allah. Mungkin bisa dibilang bersahabat karena Allah. Hmm.. Rasanya lega sekali memegang prinsip persahabatan seperti itu hingga sekarang. Toh, yang mempertemukan kita dengan sahabat itu kan Allah. Singkat cerita, aku pun menjelaskan pada Tia soal ini. Ya dari situlah persahabatan kita –yang sebenarnya- dimulai. Dengan niat karena Allah. Kita cuma berharap dari persahabatan inilah kita bisa mencapai Ridha-Nya dan berkumpul kembali di Jannah. Hmm kira-kira itu kelas dua SMA...

Mimpi... Apa itu?
Dulu, aku adalah anak yang sangat labil dengan cita-cita. Ya aku gatau cita-cita aku apa. Tetapi sekolahku dan CMA telah mengajarkanku sesuatu yang berharga, yaitu bagaimana kita hidup dengan tujuan dan mimpi-mimpi. Mimpi disini bukan mimpi saat kita tidur melainkan mimpi yang berarti cita-cita. Aku lupa bagaimana kejadiannya saat itu, yang jelas aku dan Tia merencanakan untuk membuat target-target mimpi. Dan entah darimana tiba-tiba kami ingin membuat sebuah perusahaan bersama, awalnya toko Roti, dan kami memberi nama perusahaan itu YeaRT. Tapi, karena sesuatu hal kami pun mengubah YeaRT bukan hanya toko roti saja, tetapi toko inspirasi. Dari kelas dua, kami pun sudah membuat rancangan dan rencana-rencana untuk YeaRT nanti. Dan tahukah kalian? Ga tau ya? Hmm... Darisanalah aku merasa bahwa aku punya sebuah cita-cita. YeaRT, ya itu cita-citaku dan cita-cita kami.

Harapan...
Sekarang aku hanya bisa berharap. Berharap dari semua persahabatan yang  kupunya akan membawaku ke hal yang baik dan semakin mendekatkanku dengan-Nya. Selain itu, aku pun berharap YeaRT akan ada dan memberi sejuta manfaat bagi orang banyak. Sesuai dengan logonya, lucky clover. YeaRT berharap akan membawa keberuntungan bagi setiap orang yang mengenalnya. Hanya harapan sederhana bukan?

Baiklah sahabat YeaRT cukup sekian nih curhatan dari Risa. Niat nulis ini sih karena lagi flashback juga dan kangen masa-masa SMA hehe. Tetap semangat sahabat dan teruslah berkarya dan menginspirasi orang banyak.

Wassalam



Dari sebuah pertemuan dan cerita yang sederhana, aku menemukan banyak keajaiban disana. Entah apa yang telah dilukiskan Tuhan dalam hidupku, yang jelas aku sangat bersyukur karena aku bertemu dengannya, dan seandainya aku diizinkan untuk melihat lukisan itu, aku yakin bahwa lukisan itu adalah mahakarya yang indah.


-SAMMA-